Geger Cilegon 1888 : Amuk Jawara dan Perlawanan Ulama Melawan Pejajah
GEGER CILEGON 1888: SERI 1 – AMUK JAWARA DAN PERLAWANAN ULAMA MELAWAN PENJAJAH KOLONIAL
Geger Cilegon 1888 adalah letusan amarah rakyat yang telah lama tertindas di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Dipimpin oleh Haji Wasid, didukung oleh para ulama dan jawara, perlawanan ini lahir dari ketidakadilan yang tak lagi bisa ditoleransi. Pajak yang mencekik, penghancuran tempat ibadah, serta penindasan terhadap ajaran Islam memicu gelombang kemarahan yang tak terbendung.
Dengan strategi yang matang, para jawara turun ke medan tempur, sementara para ulama membakar semangat perjuangan. Serangan mereka mengguncang pusat kekuasaan kolonial, menargetkan Asisten Residen Gubbels dan pejabat Belanda lainnya. Namun, meskipun sempat menguasai keadaan, pengkhianatan dan kekuatan kolonial yang lebih besar membuat perlawanan ini berakhir tragis. Para pemimpin perjuangan ditangkap, dibuang, atau dihukum mati, sementara Cilegon tenggelam dalam represi yang lebih keras.
Buku ini mengupas secara mendalam latar belakang sosial, strategi penyerangan, hingga dampak penghancuran gedung-gedung bersejarah pasca-pemberontakan. Jejak para pejuang yang terlupakan dihidupkan kembali, membuktikan bahwa perjuangan mereka bukan hanya milik sejarah, tetapi juga inspirasi bagi masa depan.
Inilah kisah yang hampir terlupakan. Kisah tentang keberanian, pengkhianatan, dan harga yang harus dibayar demi kebebasan.
Spesifikasi Buku:
Penulis: Bambang Irawan
Penerbit: Graffinya Design Crafting
Jumlah Halaman: 246 halaman
Ukuran: A5 (14,8 cm × 21 cm)
Jilid: Softcover