Mengukir di Atas Air: Anomali dan Ilusi Waktu dalam Belajar Menghafal Al Quran

Terlalu banyak jiwa terbuai dalam kepuasan semu tanpa ilmu. Tubuhnya sibuk membangun karier kosong, sibuk mencela hidup orang lain, dan memperdebatkan hal-hal remeh yang hanya ada dalam khayalan—namun tak pernah melahirkan setitik manfaat bagi siapa pun. Menunda belajar jadi ritual harian, dibalut dengan dalih basi: belum sempat, belum siap, belum perlu. Padahal, kebodohan itu adalah kutukan yang menghantui sampai akhir napas.

Lebih menyedihkan lagi, ada yang bangga dengan kebodohan dan kemalasan di usia tua. Sibuk berdebat tentang politik dan  agama, tak mengerti hakikat khusyuk,  tak paham hukum dan syariat, tata cara wudhu masih keliru, bacaan shalat belum fasih, apalagi memahami maknanya. Mengerti Al-Fatihah pun tidak, bahkan merenungkannya tak pernah terlintas, tapi merasa paling benar saat berkomentar soal sunnah dan bid’ah. Ironi macam ini menunjukkan betapa jauh jarak antara usia dan kedewasaan ilmu serta kematangan iman.

Pengetahuan dangkal dipeluk erat, seolah cukup untuk selamat. Ilmu dibiarkan membusuk di sudut hidup, tidak disentuh, tidak dihayati, tidak diwariskan. Ketika usia menua dan tenaga melemah, yang tersisa hanya penyesalan: mengapa dulu tak segera belajar, tak sungguh memahami, tak serius memperbaiki diri.

Ilmu agama bukan warisan otomatis, melainkan perjuangan sadar. Ia tak singgah di hati sombong, tak menempel pada jiwa malas. Belajar bukan sekadar tahu, tapi agar hidup dituntun oleh pemahaman yang benar dan utuh. 

Sudah berusia 30 tahun, tetapi belum hafal Juz ‘Amma?

Lalu bergaya seperti ulama, memberi vonis dan fatwa.

Kembalilah, wahai jiwa, engkau berkhayal terlalu jauh... 

“Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air.”

— Ermanno Graffinya

Judul Buku:

Mengukir di Atas Air:

Anomali dan Ilusi Waktu dalam Belajar Menghafal Al Qur’an

Penulis:

Ermanno Graffinya

Editor:

Siti Amanah

Murajaah Isi:

Graffinya Design Crafting

Desain & Tata Letak:

Graffinya Design Crafting

Cetakan Pertama:

Juni 2025

Penerbit:

PT. Graffinya Design Crafting

• Website: www.graffinyadesigncrafting.site

• Email: graffinyadesigncrafting@gmail.com

Spesifikasi Buku:

• Tebal : xii, 146  halaman

• Ukuran  : 15 cm x 21 cm

• QRBCN  : 62-6487-7082-053

• ISBN  : 978-634-04-0701-3

All Rights Reserved
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
© 2025 Ermanno Graffinya. Seluruh hak cipta dilindungi.

Dilarang memperbanyak, mendistribusikan, atau mengutip sebagian maupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan kajian pribadi dengan tetap mencantumkan sumber.

Mengukir di Atas Air: 

Anomali dan Ilusi Waktu dalam Belajar Menghafal Al‑Qur’an

👣 Belajar sejak kecil… seperti mengukir di atas batu.

🕰️ Belajar saat dewasa… seperti mengukir di atas air.

Tak mudah. Tak selalu berhasil. Tapi bukan berarti tak bernilai.

Buku ini adalah cermin bagi siapa pun yang baru memulai saat orang lain sudah jauh melangkah. Tentang rintangan belajar Qur’an di usia yang tak lagi muda. Tentang ingatan yang tak sekuat dulu. Tentang waktu yang terasa berlari.

Tapi juga tentang keberanian. Tentang niat yang tak pernah terlalu terlambat.

🌿 Untuk siapapun yang pernah gagal dan  masih mau mencoba menghafal Al Quran

📚 Inilah buku yang akan menemani langkah-langkah berat itu—dengan jujur, tenang, dan apa adanya.

🛒 Tersedia eksklusif di Shopee:

📦 https://id.shp.ee/gUq8E6j

📬 Pengiriman cepat • Toko tepercaya •